BIKERSEXPERT.COM — Insiden motor Jack Miller berasap menjadi sebuah sorotan utama dalam sesi latihan bebas di MotoGP Austria 2025 yang berlangsung pada sirkuit Red Bull Ring.
Jack Miller seorang pembalap yang berasal dari tim KTM, dikenai sanksi berat setelah motor YZR-M1 miliknya mengeluarkan asap saat berada di lintasan.
Sanksi pembalap MotoGP ini diberikan oleh Steward MotoGP karena Miller dianggap telah melakukan pelanggaran aturan balap MotoGP karena dianggap berkendara tidak bertanggung jawab dan membahayakan pembalap lain.
Kejadian ini menimbulkan kerugian bagi pembalap lain, seperti Fabio Quartararo dan rekan setim Miller, Miguel Oliveira, yang mengalami kecelakaan di tikungan yang sama, di mana kemungkinan besar ada cairan atau oli di lintasan.
Peristiwa ini menunjukkan betapa ketatnya regulasi keselamatan dalam balapan MotoGP.
Setiap tindakan pembalap yang dianggap ceroboh dan berpotensi menimbulkan bahaya akan langsung mendapatkan sanksi tegas, demi menjaga keselamatan seluruh peserta.
Keputusan ini juga menegaskan kembali bahwa aturan balap tidak bisa ditawar, bahkan untuk pembalap sekelas Jack Miller.
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi semua pembalap bahwa keselamatan di lintasan adalah prioritas mutlak di atas segalanya.
Sanksi ini juga menunjukkan konsistensi Steward dalam menegakkan aturan demi kelancaran dan keamanan seluruh jalannya sesi balapan.
Kronologi Insiden Motor Jack Miller Berasap dan Keputusan Steward MotoGP
Insiden ini bermula saat motor Miller mengalami masalah teknis di Tikungan 1.
Menurut pernyataan resmi dari Steward MotoGP “Anda terkadang terus melaju dengan kecepatan rendah di sirkuit di racing line, dengan asap yang keluar dari sepeda motor secara berkala dan khususnya di Tikungan 4, Anda dapat melihat dengan jelas hal ini, Anda terus melaju hingga sisa putaran sebelum memasuki jalur pit.”
Sanksi tersebut dikeluarkan karena Miller melanggar beberapa pasal peraturan olahraga, yaitu:
- Pasal 1.21.2: Pembalap harus berkendara dengan cara yang bertanggung jawab dan tidak membahayakan kompetitor atau peserta lain.
- Pasal 1.21.6: Pembalap tidak boleh melaju perlahan ke pit dengan masalah yang fatal, tetapi harus menepi dan parkir di tempat yang aman.
- Pasal 1.21.7: Pembalap yang kembali perlahan ke pit untuk perbaikan harus menjaga jarak sejauh mungkin dari jalur balap.
Meskipun Bendera Hitam dengan Cakram Oranye tidak dikibarkan, para pengurus menekankan bahwa beban tanggung jawab tetap berada di tangan pembalap dalam situasi seperti itu.
Akibatnya, Jack Miller disanksi oleh MotoGP dengan denda sebesar €1.000 dan larangan turun pada lima menit pertama sesi latihan bebas kedua (FP2) hari Sabtu.
Sanksi pembalap MotoGP ini diharapkan menjadi peringatan bagi semua pembalap untuk selalu memprioritaskan keselamatan selama berada di lintasan.
Reaksi Para Pembalap Soal Insiden yang Terjadi
Insiden yang dialami pembalap Prancis itu memicu bendera merah untuk memperbaiki pagar udara dan saat itu Oliveira juga sedang tertatih-tatih melewati perangkap kerikil.
Insiden ini berdampak langsung pada dua pembalap lain.
Fabio Quartararo dan rekan setim Miller yaitu Miguel Oliveira, mengalami kecelakaan di Tikungan 6 yang sama.
Quartararo menduga kecelakaan itu disebabkan oleh cairan di lintasan, meski belum bisa dipastikan apakah berasal dari motor Miller.
“Saya tidak tahu mengapa saya mengalami kecelakaan, apakah itu oli atau hal lain, tetapi saya melihat petugas meletakkan sesuatu di lintasan (untuk menyerap cairan), jadi pasti ada sesuatu di sana,” ujar Quartararo.
Oliveira juga mengungkapkan keheranannya.
“Kecelakaan saya sungguh aneh, saya sangat terkejut, saya melihat panel oranye bergaris kuning di bagian dalam Tikungan 5 dan tiba-tiba saya terjatuh.”
Menanggapi insiden ini, Miller membela diri.
Ia mengklaim tidak ada oli yang keluar dari motornya.
“Saya memasuki Tikungan 1 dan rasanya seperti macet, tapi kemudian saya menarik kopling dan motor tetap melaju, saya melihat dan motor berasap ketika saya melepas gas, jadi saya mengendarainya kembali ke pitbox, tidak ada oli,” kata Miller, yang akhirnya finis di posisi ke-20.
“Saya mencoba kembali ke pitbox karena ban depan terlalu banyak, saya tidak ingin motor dingin dan tidak bisa menggunakannya lagi dengan sisa waktu 26 menit, hari yang penuh peristiwa” tambahnya.
Meskipun demikian, keputusan Steward tetap berlaku dan menunjukkan bahwa keselamatan di trek adalah prioritas utama.