BIKERSEXPERT.COM – Sebagai test rider dan wild-card baru Honda Racing Corporation (HRC), pembalap veteran MotoGP Aleix Espargaro sudah sangat yakin bahwa Honda RCV Generasi Baru akan menjadi fondasi kebangkitan pabrikan Jepang itu.
Setelah secara resmi mengakhiri masa balap penuh waktu bersama Aprilia di penghujung 2024, keputusan Aleix ini adalah langkah signifikan yang menempatkannya di jantung upaya Honda untuk kembali mendominasi papan atas.
Menurut Espargaro, meskipun waktu adalah sesuatu yang tak bisa dibeli, proses pembangunan kembali yang intens ini diyakini akan dipercepat secara drastis berkat Regulasi Teknis MotoGP 2027.
Penyesuaian besar dalam aturan ini diharapkan menjadi pemicu utama bagi motor yang akan menjadi penentu posisi Honda di masa depan persaingan kelas premier.
Peran Penting Aleix Espargaro dan Honda RCV Generasi Baru
Bergabungnya Aleix Espargaro dengan Honda HRC melalui kontrak tiga tahun menandai investasi besar Honda pada keahlian dan pengalaman pembalap penguji kelas atas.
Dengan rekam jejak sebagai pembalap pemenang tiga kali balapan MotoGP dan pengalamannya mengendarai berbagai motor serta ban dari beragam produsen, Aleix membawa perspektif yang tak ternilai.
Perannya sebagai Tes Rider Honda HRC akan sangat penting dalam menguji dan menyempurnakan Honda RCV Generasi Baru, memastikan motor tersebut siap bersaing di level tertinggi.
Honda kini secara cerdik memanfaatkan penuh kelonggaran yang diberikan oleh Sistem Konsesi MotoGP.
Sistem ini memungkinkan pabrikan Jepang untuk melakukan pengujian lebih ekstensif dan fleksibel, sebuah keuntungan penting yang tidak mereka miliki sebelumnya, demi mempercepat proses pengembangan.
Tim uji Honda kini diperkuat barisan pembalap berpengalaman, termasuk Espargaro sendiri, Stefan Bradl dan Takaaki Nakagami, membentuk kekuatan yang sangat mumpuni dalam mengumpulkan data dan memberikan umpan balik yang akurat dan tepat waktu.
Meski persaingan di MotoGP sangat ketat, dengan dominasi Ducati yang mengerahkan enam pembalap di grid dibandingkan empat untuk Honda, Yamaha, KTM, dan Aprilia, Honda menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang menjanjikan.
Hingga putaran kesepuluh dari 22 seri musim ini, Johann Zarco, pembalap LCR Honda, telah tampil sebagai pemimpin perolehan poin bagi Honda, menempati posisi ketujuh dalam klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP.
Kontribusi Zarco, termasuk kemenangan dan podium yang diraihnya tahun ini, sangat signifikan dalam menunjukkan potensi tim.
Begitu pula dengan Joan Mir, yang menurut Aleix, telah menunjukkan peningkatan performa drastis, “mendorong seperti orang gila dan menjadi cepat di banyak sesi.”
Di klasemen pabrikan, Honda telah berhasil menempati posisi keempat, mengungguli Yamaha, sebuah indikasi positif dari upaya kolektif mereka dalam memperbaiki performa.
Bahkan, perolehan poin Honda di musim 2024 telah melampaui total poin yang mereka kumpulkan sepanjang musim 2023 (75 poin), dengan total 128 poin yang berhasil dikumpulkan sejauh ini.
Peningkatan ini, termasuk perubahan sasis dan aerodinamika yang dilakukan pada pramusim, menunjukkan bahwa Honda benar-benar mendengarkan umpan balik dan terus beradaptasi dengan kebutuhan balapan modern.
Aleix sendiri, dalam perannya, telah berkontribusi langsung pada pengembangan penting, seperti Pengembangan Swingarm Karbon Honda, sebuah bukti komitmennya dalam membantu bangkitnya tim.
Regulasi Teknis MotoGP 2027: Kunci Percepatan Kebangkitan Honda
Keyakinan Aleix Espargaro terhadap kebangkitan Honda sangat didasari oleh antisipasinya terhadap Regulasi Teknis MotoGP 2027.
Ia memandang perubahan aturan ini sebagai angin segar yang akan secara fundamental mengubah lanskap persaingan dan lebih berpihak pada karakteristik dan filosofi pengembangan Honda.
Salah satu aspek utama dari regulasi baru ini adalah peralihan ke Mesin 850cc MotoGP yang lebih kecil.
Meskipun penurunan kapasitas mesin ini akan mengubah dinamika performa dan menuntut adaptasi dari semua tim, Aleix berpendapat bahwa dampak terbesarnya justru akan datang dari perubahan pemasok ban.
“Yang paling mengubah motor adalah ban,” tegas Aleix, mengingat pengalamannya berkompetisi dengan ban Bridgestone, Michelin, dan kini bersiap menyambut era Pirelli Ban MotoGP 2027.
Pergantian pemasok ban ini menciptakan kondisi yang lebih setara bagi semua pabrikan, karena setiap tim harus memulai dari nol dalam memahami dan memaksimalkan kinerja ban baru tersebut, sehingga berpotensi menghilangkan keunggulan data yang mungkin telah dibangun pabrikan lain selama bertahun-tahun dengan Michelin.
Selain itu, Regulasi Teknis MotoGP 2027 juga akan memberlakukan Larangan Ride-Height MotoGP, perangkat yang memungkinkan pembalap mengubah ketinggian motor saat balapan, serta memperkenalkan pembatasan yang lebih ketat pada aerodinamika.
Aleix merasa bahwa aturan-aturan ini secara khusus akan menguntungkan Honda karena mendorong kembali ke esensi balap murni dan mengurangi kompleksitas teknis yang mungkin kurang dikuasai Honda akhir-akhir ini.
“Perasaan saya dari dalam adalah bahwa Honda berusaha mati-matian melakukan apa pun yang harus dilakukan untuk menang lagi,” ungkapnya, menggarisbawahi tekad luar biasa dari tim untuk meraih kembali kejayaan.
Meskipun Aleix mengakui bahwa waktu adalah satu-satunya hal yang tidak dapat dibeli atau diciptakan dalam pembangunan tim, Ia sangat optimis bahwa kombinasi antara aturan baru yang menguntungkan dan pemasok ban baru akan membuat waktu yang dibutuhkan sedikit lebih singkat dan lebih menguntungkan.
Dengan kerja keras yang dilakukan oleh seluruh anggota tim Honda, dari teknisi hingga pembalap, serta kesediaan pabrikan untuk mendengarkan umpan balik secara aktif, Aleix yakin, “Ini hanya masalah waktu, tetapi Honda pasti akan kembali ke puncak.”